Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Untukmu, yang kini menjadi kekasihku

Sayang, Aku tidak pernah berfikir sebelumnya aku bisa berada disini sekarang. Aku tidak pernah menyangka perkenalan itu berlanjut pertemuan demi pertemuan yang akhirnya membiasakan hatiku dan fikiranku untuk tidak mengingat dirinya, juga semua masalaluku yg sangat kelam. Sayang, Aku masih merasa gamang. Hatiku masih belum bisa meyakinkan diriku sendiri, apakah didunia ini ada seseorang yang mampu mencintaiku tulus tanpa pamrih, layaknya cinta seorang ibu kepada anaknya. Bahkan, seorang hamba sekalipun masih pamrih kepada Tuhannya. Tidak sayang, Bukan berarti aku meragukanmu, Bukan aku tidak percaya kepadamu. Jika aku meragukanmu dan tidak mempercayaimu, tentu aku akan menolak cintamu dan lebih memilih untuk pergi daripada aku harus menyia-nyiakan waktuku. Sayang, Aku mencintaimu. Hanya saja, aku tak pernah tahu apa isi hatimu, isi kepalamu. Kau bahkan tidak pernah mengungkapkan kata cinta secara terang-terangan. Terkadang hal seperti itu membuatku merasa sedikit sedih.

Who cares!

Manja? Mencari simpati? Lebay?! Drama queen?! NO! I'M NOT DO THAT! Yang kurasakan benar-benar sakit rasanya. Aku menangis karena aku benar kesakitan. Why?! Why everyone can't believe it😢

Mah..

Mah, hari ini tepat delapan tahun kepergian Mamah. Masih begitu segar ingatanku tentang hari itu. Hari dimana kau hembuskan nafas terakhirmu. Mah, aku merindukanmu..

18:07/22-11-2016

Mas budi! Kenapa sih?!!

02:39/25-10-2016

Ya Allah... Izinkanlah niat baikku, juga niat baiknya Permudah setiap langkah kami.

04:50/19-10-2016

Selamat pagi!!! "Sehat kamu mas?" Akhirnya, aku benar-benar menanyakan kabarmu juga. Luar biasa. Sungguh luar biasa rasanya. Setelah sekian lama aku berusaha, mencoba untuk tidak mengingatmu lagi, disaat aku mencoba kembali meyakinkan langkahku, memulai kembali hidupku, kau selalu saja datang kembali. Seolah, Tuhan tidak mengijinkanku benar-benar melupakanmu. Tidak, bukan aku tidak menyukai kehadiranmu. Hanya saja ... Ah sudahlah, aku bahagia sekali rasanya. And I wish you know it❤

Mah, dengarkan ini..

Rumah kini tak lagi indah. Rasanya sungguh jauh berbeda. Dulu, kemanapun aku pergi ingin selalu pulang. Kini, setiap aku pulang rasanya ingin pergi selalu Mah, aku ingin pulang saja. Pulang bersamamu

Dan lagi ...

Gambar
Iya, dari dulu dari zamannya pacaran sama siapa, berantemnya pasti karena aku yg belum bisa lupain kamu .. iya kamu!!! Aku mesti gimana, tuhaaaan.

Ini!

Aku mau bilang, betapa aku tidak pernah sekalipun bisa melupakannya. Aku mau bilang, hal-hal yang aku lupa tentang dia, hanyalah keberhasilan-keberhasilan kecil dari seluruh usaha besarku dalam maju dan menekan segala ingatan tentang dia. Aku mau bilang, aku rindu, dan sejak setahun kemarin, selalu begitu. Aku mau bilang, aku mau memeluknya di malam-malam selanjutnya. Hanya saja, aku akan sangat benci kehilangan dia untuk kedua kalinya. Aku mau bilang, tentang bagaimana hidupku berantakan dan berapa banyak energi yang kugunakan untuk menyusun kembali, dan sepertinya setelah ini, aku butuh energi itu lagi. Aku mau bilang… aku masih menyayanginya. *** Sedangkan Semesta tak banyak bicara. Yang kudengar bergema hanya empat kata: Kalian tidak bisa bersama Kristizia.

!Oktober saja

Oktober datang kembali. Bulan kelahiran almarhumah mamah. Belakangan kesehatanku benar-benar terganggu, terakhir aku harus bertamu kerumah sakit karena tukak lambung. Dan sudah empat hari ini flu, dan demamku tak kunjung sembuh. Bagaimana kabarmu? Aih, selalu saja aku menanyakan hal itu. Semoga disana kau selalu baik-baik saja. Aku masih memikirkanmu. Semua tentangmu seolah tak mau pergi dari hatiku. Bisakah kau datang kemimpiku malam ini saja?

24-09-2016

Terkadang terasa lelah, terasa ingin menyerah saja. Tuhan tahu, aku masih sanggup melewatinya sendiri. Semoga semua peluhku ini menjadi berkah.

Bimbang

Bimbang. Yaps, satu kata yang pas untuk menggambarkan perasaanku sekarang. Bimbang, karena beberapa waktu belakangan teman-temanku mulai meninggalkanku dan memulai hidup barunya, juga dalam waktu dekat temanku yang lain akan ikut menyusul. Ditambah paman, bibi, juga nenekku terus menghantam pikiranku dengan pertanyaan "kapan nikah?" Baiklah, sebenarnya aku tidak ingin tergesa-gesa untuk memutuskan melepas masa lajangku, pun tidak ingin menunda-nunda jika memang sudah dipertemukan. Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan. Aku yang masih kekanak-kanakkan, aku yang belum bisa masak, dan keadaanku yang sebenarnya. Aku tidak ingin, jika kelak suamiku menyesal telah menikahiku, atau kecewa atas apa yg ia dapatkan dariku. Aku ingin dia yang benar-benar mencintaiku tulus apa adanya. Tapi, adakah? Selama ini, aku masih terus menjalani siklus pacaran-putus-pacaran-putus dan itu sungguh melelahkan. Ayolah, usiaku sekarang tak muda lagi. Tapi memang saja Tuhan belum mempertemuk

20:19/26-07-2016

Masih terus-terusan kepikiran apa yang Ani bilang semalem. Aku gak yakin, tapi apa iya? "Suneo udah gak jadi pramuniaga lagi, dia udah jadi SPV" "Aku yakin, dia masih punya perasaan sama kamu" "Kalian ini kenapa sih? Mau sampe kapan gini terus?" "Kamu gak pengen ketemu dia?" Malah mewek lagi, keinget dia lagi..

06:24/25-07-2016

Bukan aku, ternyata dia bukan aku. Baiklah, bukan salahnya.. ini salahku, Sudah pasti kau samasekali tidak mengingatku lagi.

After long time has passed

Gambar
Setelah sekian lama menanti dan terus menanti, akhirnya pertanyaan itu muncul juga.. (Wait, aku gak yakin itu status buat aku but, there is "4 years" its mean me, isn't it?) Tidak inginkah kau menghubungiku, dan menanyakannya langsung?

Absurd

Berkecamuk, kacau. Sendiri dan tak berteman. Ingin jauh berlari, tapi tak mampu Tak ada yang bisa membantu. Kepada siapa bercerita? Kepada siapa mengadu? Abstrak. Tolong aku,

1 Syawal 1437 H

Selamat hari Raya Idul Fitri, taqaballahu mina wa minkum, barakallahu fiikum. Ramadhan berlalu, sedih rasanya. Aku masih ingin berada disuasana seperti ini, sungguh atmosfer yang berbeda. Ini ramadhan kesekian tanpa mamah, Mas. Aku tak ingin menghitungnya lagi. Sudah terlalu lama bagiku mamah pergi. Kapan Allah akan mempertemukanku lagi dengan mamah? Itu yang masih menjadi misteri. Entah satu jam kemudian, atau beberapa tahun lagi. Seperti kita, yang masih menjadi sebuah misteri. Mas, ingin rasanya aku menyapamu. Menyambung kembali silaturahmi yang mungkin sempat terputus. Tapi enggan rasanya mengusik kenyamananmu, ketenangan hidupmu, yang berbahagia tanpa aku, disana. Jujur, aku masih sering menemuimu di akun sosial mediaku. Tidak, aku tidak sengaja. Aku memperhatikanmu, hubunganmu dengan Ani yang masih baik-baik saja. Tak bisa kubohongi, aku merasa iri, mas. Aku merasa iri, mengapa denganku tak seperti itu. Tak apa, mas. Aku baik-baik saja, sungguh. Andai ada seseorang ya

Mengejar Mimpi - Yovie & Nuno

Dan semenjak ada dia Kamu bukan kamu yang seperti dulu Tiada lagi kisah indah Dan kini ku sendiri berteman bayangmu Malam kini berganti sunyi sepi untukku Meskipun engkau tlah pergi Mungkin takkan kembali Aku di sini tetap di sini sayangku Aku masih rindu padamu Aku masih sayang padamu Meski kini cintamu bukan aku Dan kini aku tahu Jendela hatimu tertutup untukku Ingin ku lihat lagi Wajah yang selalu ku rindu Meskipun engkau tlah pergi Mungkin takkan kembali Aku di sini tetap di sini sayangku Ingin rasa aku berlari Walau hanya mengejar mimpi oooh (meskipun engkau tlah pergi Mungkin takkan kembali Aku di sini tetap di sini sayangku) Aku masih rindu padamu Aku masih sayang padamu (meski kini cintamu bukan aku) Oo .. meskipun engkau tlah pergi (pergi) Mungkin takkan kembali (kembali) Aku di sini tetap di sini sayangku Aku masih rindu padamu Aku masih sayang padamu Meski kini cintamu bukan aku Meski kini cintamu bukan aku

Perpisahan (lagi)

"Setiap perpisahan adalah pintu untuk pertemuan-pertemuan baru" Aku begitu menyukai pertemuan, dan sangat membenci perpisahan. Entah sudah berapa pertemuan yang berakhir dengan perpisahan. Tapi itu adalah siklus yang mau tak mau harus aku lewati, harus aku alami. Baiklah, siapa yang menyukai perpisahan? Rasanya semua manusia pun sama. Beberapa perpisahan bahkan meninggalkan airmata dan luka yang begitu mendalam. Perpisahan dengan Ibuku, juga denganmu misalnya. Belakangan kesabaranku benar-benar diuji sepertinya. J, sahabat dekatku. Ya, yang kamu tahu dia adalah satu-satunya teman dekatku. Teman sedari usiaku 1tahun, dan kita sudah bersahabat lebih dari 18tahun. Sebuah insiden membuatnya terpaksa meninggalkanku. Ibunya memaksanya untuk pindah ke kota kelahiran Ibunya, Sukabumi. Aku tak pernah menyangka kajadian seperti drama ini akan menimpaku. Menimpa satu-satunya sahabatku. Itu yang membuat Ramadhan tahun ini begitu pilu . Kemudian Rosini, teman tidurku selama hampir

20:53/25-06-2016

aku merindukanmu. masih ingin dengarkah kamu aku mengatakan itu? Dengan cara seperti inilah aku mampu mengungkapkan rinduku, menyampaikannya kepadamu lewat tulisan ini, dan menyampaikannya kepada Tuhan lewat do'a. Semoga suatu hari akan ada pertemuan yang tak disengaja (lagi)

06:17/23-06-2016

Mencoba berdamai dengan masa lalu. Aku tidak mencoba untuk melupakan, hanya ingin memaafkan lalu mengikhlaskan. YK 2012

Everlasting Love Song "Gereja Tua - Panbers"

Gambar
Selamat malam, Sepertinya malam ini aku tidak bisa tidur. Berkali-kali aku mencoba memejamkan mata, rasanya benar-benar sulit. Rasa kantuk tak kunjung datang. Entah berapa judul lagu dari playlist di ponselku kuputar, tak satupun yang membuat mata ini terpejam. Beberapa lagu lawas justru malah mengingatkanku kepada mendiang Ibu. Termasuk lagu Gereja Tua milik Panbers ini. Aku ingat dulu, Ayah dan Ibu sering sekali memutar lagu ini. Lagu kesukaan Ibu. Dulu, mereka sering sekali menghabiskan waktu bersama untuk sekedar berkaraoke dirumah. Mungkin hobi menyanyiku ini diturunkan Ayah dan Ibuku. Bahkan kami bertiga sering menyanyi bersama dirumah. Meski suara kami tak semerdu penyanyi papan atas. Beberapa penyanyi yang menjadi favorit Ibu seperti Dewi Yull, Broery Marantika, Bob Tutupoli, Yuni Shara. Berbeda dengan Ayah yang lebih menyukai lagu-lagu barat seperti Scorpions dan Deep Purple. Mungkin mereka yang seumuran denganku banyak yang tidak tahu siapa mereka. Ini lirik lagu Gere

19:29/19-06-2016

Sedikit lebih lega, melihat kau sepertinya "baik-baik saja" Semoga Tuhan melindungimu dan orang-orang yang kau sayangi, selalu. Aku merindukanmu,

Genangan kenangan

pada akhirnya adalah awal kenangan. ketika seseorang menyentuh aku pertama kali, aku mengingatkan diri sendiri: ada yang akan menjadi kenangan. kalimat serupa itu aku kecupkan ke benakku kali pertama matamu menyentuh mataku. sebagai seorang perempuan yang gampang tergesa, begitu cara aku belajar waspada—meski aku akui tidak selalu berhasil. Kata nanti Kinan

Throwback

Budi Haris Sandi Sungai, suatu saat ia terpisah menjadi cabang-cabang anak sungai. Tapi kelak cabang-cabang itu akan bertemu kembali di lautan. Layaknya kita yang sedang terpisah, berdoalah agar esok dipertemukan kembali. 27 Desember 2012 pukul 17:35 ·

Nidji - Jangan Lupakan

Gambar
Ku berjalan terus tanpa henti Dan dia pun kini telah pergi Ku berdoa di tengah Indahnya dunia Ku berdoa untuk dia yang kurindukan Memohon untuk tetap tinggal Dan jangan engkau pergi lagi Berselimut di tengah dingin dunia Berselimut dengan dia yang kurindukan Would it be nice to hold you .. Would it be nice to take you home.. Would it be nice to kiss you.. Memohon untuk tetap tinggal Dan jangan engkau pergi lagi Bernyanyilah na na na na na Bernyanyilah untuk dia yang kurindukan Would it be nice to hold you .. Would it be nice to take you home .. Would it be nice to kiss you.. Jangan pernah lupakan aku Jangan hilangkan diriku Jangan pernah lupakan aku Jangan hilangkan diriku Jangan pernah lupakan aku Jangan pergi dari aku

16-06-2016

Akan ada malam, dimana namamu tak lagi ku sebut dalam do'a disetiap malam sebelum lelapku

"Against All Odds"(feat. Mariah Carey)

Gambar
How can I just let you walk away, Just let you leave without a trace, When I'm standing taking every breath, With you, ooohhh, You're the only one who really knew me, At all. How can you just walk away from me, When all I can do is watch you leave, Cause we shared the laughter and the pain, And even shared the tears, You're the only one who really knew me at all. So take a look at me now, There's just an empty space, There's nothing left here to remind me, Just the memory of your face, So take a look at me now, There's just an empty space, If you're coming back to me it's against all odds, And that's what I've got to face. I wish I could just make you turn around, Turn around and see me cry, There's so much I need to say to you, So many reasons why, You're the only one who really knew me at all. So take a look at me now, There's just an empty space, There's nothing left here to remind me, Just the memory

5 Juni 2016

Seakan ingin melangkah sendiri, tapi dunia luar terlalu kejam. Semua membodohi, semua menguasai. Mereka peduli atau tidak. Aku tidak peduli. Aku ingin mereka pergi, atau aku mati saja.

Rindu tidak pura-pura

Gambar
Berbicara tentang rindu (lagi) Tak pernah ada habisnya. Iya, takkan pernah berakhir jika aku terus mengungkitnya. Rindu; Terkadang memang terasa sakit saat merindukanmu. Tapi aku tetap menikmatinya, menikmati rasa sakitnya. Kau, tak perlu repot mengurusi rinduku. Aku terbiasa sendiri dengan rinduku ini. Aku baik-baik saja, percayalah. Walau terkadang rindu itu mengganggu tidurku, mengusik hati dan pikiranku, bahkan mengundang air mataku. Aku tetap merindukanmu. "Ribuan hari ku menunggumu, membaca puisi tentangmu, mengering raga ini menantimu~" Rasanya semakin tak mungkin untuk bisa menemuimu lagi. Biar sekeras apapun usahaku, memang tak mungkin lagi, bertemu. Rasa ku pasrah tapi aku tak ingin menyerah. Aku yakin Tuhan mendengar do'aku, aku yakin Dia tak pernah tidur.

Seribu Lima Ratus Tiga Puluh

Beberapa hari ini pikiranku benar-benar terganggu dengan ingatan tentangmu. Entah apa yang mengudangnya kembali hadir dibenakku. Akupun masih tak paham. Semua terasa begitu kuat. Sesuatu seperti terus memaksaku untuk kembali. Kembali mengingatmu, kembali mengenangmu.

Rindu

I AM ON MY OWN WOMAN Tak ada yang lebih membahagiakan dari ditemukan pada waktu dan saat yang tepat. Dalam rindu yang membuncah berkali-lipat.

Batas (Karya Aan Mansyur)

Semua perihal diciptakan sebagai batas. Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain. Hari ini membatasi besok dan kemarin. Besok batas hari ini dan lusa. Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota, bilik penjara dan kantor walikota, juga rumahmu dan seluruh tempat di mana pernah ada kita. Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta. Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini dipisah kata-kata. Begitu pula rindu, hamparan laut dalam antara pulang dan seorang petualang yang hilang. Seperti penjahat dan kebaikan dihalang uang dan undang-undang. Seorang ayah membelah anak dari ibunya— dan sebaliknya. Atau senyummu, dinding di antara aku dan ketidakwarasan. Persis segelas kopi tanpa gula menjauhkan mimpi dari tidur. Apa kabar hari ini? Lihat, tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi.

I'm back ...

Gambar
Selamat pagi ... Semoga disana dirimu dan keluargamu senantiasa dalam keadaan baik-baik saja. Seperti hari kemarin, aku masih merindukanmu, Mas. Masih berharap hari itu akan datang. Hari dimana Tuhan mempertemukan kita lagi. Semoga. Mas, apa kau lupa hari jadiku? Beberapa hari yang lalu aku baru saja merayakan hari jadi ku yang ke-20. Tidak inginkah dirimu memberi ucapan selamat serta do'a-do'a baik? Atau sekedar basa-basi kah? Di tahun pertama perpisahan kita aku masih mendapatimu mengucap "selamat ulang tahun" untukku, kata-kata puitis beserta do'a baik kau panjatkan kepada Tuhan. Tapi tidak untuk tahun ini. Terasa menyedihkan memang, membuat semuanya menjadi biasa saja, nothing special. But it's ok. Hidupku tetap berjalan walau tanpa ucapan selamat ulang tahun darimu. Waktu berjalan begitu cepat memang, empat tahun berlalu dan rasanya aku maaih belum bisa melupakanmu. I don't know why. Padahal barangkali hidupmu disana baik-baik saja, dan bahka

Bukan Surat Terakhir

Selamat pagi, Lagi, aku menulis surat untukmu. Surat kesekian yang tak pernah disampaikan tukang pos. Mungkin kau tidak pernah sekalipun membacanya. Tak mengapa, aku hanya ingin menuliskannya saja. Karena ketidakmampuanku berbicara secara langsung, ketidakberdayaanku untuk bertemu secara tatapmuka, hanya ini yang bisa kulakukan. Ada rasa yang berbeda setiap kali aku menuliskan surat-surat ini. Aku seperti masih bisa melihatmu, aku seperti masih bisa berbicara denganmu. Aku seperti berada didekatmu. Itu yang membuatku gemar menulis surat untukmu. Do'aku kepada Tuhan masih tetap sama. Aku masih berharap bisa kembali ke kotamu itu. Menemuimu, atau sekedar melepas rindu menatap bangunan dan jalanan yang entah sudah jauh berbeda atau masih tetap sama seperti empat tahun silam. Ya, empat tahun. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu, mas. Aku tidak pernah tahu apa yang akan terjadi padaku satu detik kedepan-pun. Sesuatu yang buruk bisa saja terjadi tanpa direncanakan. Aku tahu,

11 Maret tahun ke empat

Hai, selamat malam (lagi) Entah ini malam keberapa setelah perpisahan itu dan aku masih merindukanmu. Empat tahun berlalau. Banyak hal yang "masih" saja kulakukan untuk mengingatmu. Bagaimana keadaanmu sekarang? Apakah disana kau masih mengingatku dengan baik? Perjumpaanku denganmu memang hanya sebentar. Tapi aku harap aku meninggalkan cukup kenangan manis untuk kau ingat. Aku merindukanmu!! Aku merindukanmu!! Ah, tidak bisa kah kau menghubungiku. Sekedar bertanya bagaimana keadaanku, atau tentang kesibukanku. Aku semakin kacau. Aku membutuhkanmu. Hubungi aku! 😢

2 Maret 2016

Meski sedikit terasa berbeda, aku masih ingin tetap menjalaninya. Awal yang buruk memang, tapi aku lelah untuk berhenti dan mengulang semuanya dari awal.

Surat Yang Tak Pernah Sampai Pada Gadis Yang Tak Gadis

Hai Gadis, Kemarin kukirimkan surat padamu Tapi seperti rencana yang kadang tak mulus Seperti pemikiran yang kadang tak sejalan dengan laku Dan seperti janji yang kadang jadi abu Ia kembali tanpa pernah sampai padamu Kucoba memanggil merpati, kembalikan penaku padamu… Hai gadis – gadisku, Mengapa wajahmu murung Dan tangismu pecah Nafasmu memburu Gigimu gemeretak ngilu Hah? Dia tak mau menikahimu? Padahal telah kau serahkan mahkotamu Tapi kan itu juga atas persetujuanmu? Kenapa kini kau memaksanya membawa penghulu? Kalau kau menikah hanya karena tak lagi gadis Ingatlah tak semua roman berakhir manis Jangan pernah memaksa dia menghalalkanmu Meski berbuat haram sudah kau lakukan Menikah tak sebercanda itu Jika menikahimu tidak dari hatinya, jangan harap jiwanya akan selalu cinta Tidak semua rasa bisa tumbuh dari biasa Gadisku yang tak gadis, Ingatlah pernikahan akan mempertaruhkan sisa usiamu Salah langkah bisa membuat khilaf setahunmu berakhir dengan neraka sera

22 Januari 2016; 12:36am

Selamat malam, kau yang sempat kupanggil "kakak" Bagaimana keadaanmu sekarang? Masihkah kau menjadi seorang pramuniaga disebuah minimarket kenamaan itu? Apa yang sedang kau lakukan detik ini? Bermpi dan tertidur pulas ditempat tidurmu, atau kau sedang menghabiskan sisa-sisa malam ini dengan rekanmu? Bekerja? Ah, masih saja aku memborbardir dirimu dengan puluhan pertanyaan-pertanyaan konyol yg sebenarnya tidak begitu aku ingin dengar jawabannya. Satu hal, aku masih merindukanmu. Hampir saja aku lupakan; Selamat ulang tahun, Kak. Meski aku tidak begitu yakin berapa umurmu sekarang. Aku tidak peduli. Yang ku tahu, kau semakin tua, dan sisa umurmu didunia ini semakin berkurang. Bersyukurlah jika sampai detik ini Tuhan masih memberikanmu napas didunia. Tak lupa, ku aminkan segala doa-doa baik dan harapanmu dimasa depan. Maaf, aku bukannya melupakanmu. Sebenarnya, jauh-jauh hari aku sudah merencanakan untuk menulis surat ini. Tapi belakangan, pekerjaanku sungguh menyita wa

Nostalgia tembang kenangan

Entah angin apa yang membuatku tiba-tiba memutar lagu ini. Diantara deretan lagu-lagu terbawah, lagu inilah yang akhirnya kupilih untuk menemani tidurku, mengiringi mimpi malamku. Tak lepas bayangmu, yg masih saja terngiang dikepala, tiba-tiba muncul dilangit-langit kamarku. Masih saja kuteringat kata iringi kau pergi Jadikan sore itu satu janji Kau akan setia untukku, kembali untuk diriku Mengingatku walau aku jauh Akupun sempat janjikan, kukayuh semua mimpiku Kulabuh tepat di kotamu Dan kaupun slalu janjikan kau kan menungguku datang Bersatu kembali seperti dulu Dan bila akupun rindu pada nyamannya kecupmu Pada hangatnya tawamu Kudendangkan dengan gitar lagu-lagu kesayangan Sambil kuingat indah wajahmu Oo oo ooo Tunggulah aku di Jakartamu Tempat labuhan semua mimpiku Tunggulah aku di kota itu Tempat labuhan semua mimpiku