Untukmu, yang kini menjadi kekasihku
Sayang, Aku tidak pernah berfikir sebelumnya aku bisa berada disini sekarang. Aku tidak pernah menyangka perkenalan itu berlanjut pertemuan demi pertemuan yang akhirnya membiasakan hatiku dan fikiranku untuk tidak mengingat dirinya, juga semua masalaluku yg sangat kelam. Sayang, Aku masih merasa gamang. Hatiku masih belum bisa meyakinkan diriku sendiri, apakah didunia ini ada seseorang yang mampu mencintaiku tulus tanpa pamrih, layaknya cinta seorang ibu kepada anaknya. Bahkan, seorang hamba sekalipun masih pamrih kepada Tuhannya. Tidak sayang, Bukan berarti aku meragukanmu, Bukan aku tidak percaya kepadamu. Jika aku meragukanmu dan tidak mempercayaimu, tentu aku akan menolak cintamu dan lebih memilih untuk pergi daripada aku harus menyia-nyiakan waktuku. Sayang, Aku mencintaimu. Hanya saja, aku tak pernah tahu apa isi hatimu, isi kepalamu. Kau bahkan tidak pernah mengungkapkan kata cinta secara terang-terangan. Terkadang hal seperti itu membuatku merasa sedikit sedih.