'abaout me, Nobita and Suneo'
Semalem aku masih liat bulan, indaaahh…. Banget. Ga
pernah nyangka moment “hari ini” akan terjadi secepat ini. Rasanya…, (yang
jelas tidak seindah bulan yang kupandangi tadi malam).
Sebernernya, aku pengen cerita sama kalian (sahabat2ku),
tapi sayangnya kalian tidak bersamaku “sejak itu”. Ya, saat2 aku dengannya. Jadinya terpaksa deh aku mendem sendirian…
Yaa Tuhan, aku sungguh tak tahu apa yang harus aku
tuliskan.
(kita flashback)
Dulu, aku mengenal Suneo# lebih awal. Pada hari pertama
aku bertemu dengannya aku langsung menyimpulkan kata “WOW…!” . Kalian tahu
kenapa.?
Postur tubuhnya, perawakannya, tampangnya mirip sekali
dengan abangku. Yaa, bedanya hanya pada bentuk rambut sajah. Abangku sedikit
lebih “rancung” dibanding dia.
Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan Nobita#. Entah
bagaimana ceritanya aku bisa termakan sumpahku sendiri (katanya si Kate# siih
gitu, tapi tau lah ><”)
Prosesnyapun begitu cepat, malam itu (aku rasa dini hari
itu…) tepatnya hari selasa 14 Februari 2012, “aku dan Nobita jadian”.
Lho,? Koq bisa ?
Aku sendiri bertanya-tanya seperti itu. Mungkin dari
sinilah awal mulanya, asal muasal, letak permasalahannya.
Memang tak ada yang salah dengan kata JADIAN. Salahnya,
aku menjalani relasi ini bukan atas dasar hati, tapi karena perkataan orang
lain.
(disinilah titik kelemahanku, terlalu cepat mengambil
keputusan tanpa memikirkan efek dari keputusan yang aku ambil)
Saat itu aku berpikir, apa aku bisa.?
Apa aku bisa mencintai orang secepat ini.?
Apa aku bisa memahami dia, sedang kami baru mengenal.?
Apa aku bisa setia padanya,? Nanti…
Sepintas aku berpikir dan berkata dalam hati “mungkin
seiring berjalannya waktu aku bisa melakukan hal itu”.
Aku tak pernah berpikir, apa efek negatif dari hubungan
ini, sungguh saat itu aku tak bisa berpikir, aku hanya bisa mengikuti aliran
waktu dan menjalani apa yang ada didepan mata.
Entah bagaimana yang terjadi selanjutnya, aku tak begitu
mengingat saat2 it, yang jelas aku dan Suneo menjadi sangat dekat.
Saat itu statusku lagi “berpacaran dengan Nobita” lho :D
Memang saat itu aku terikat status “berpacaran dengan Nobita”
tapi aku lebih banyak menghabiskan waktu, berSMS ria, bertemu, mengobrol, makan
bareng dengan Suneo. Sedangkan dengan Nobita hanya sepekan 2-3x bertemu.
Setiap kali aku sedang bersama Suneo aku slalu merasa
aman, nyaman, merasa bahwa tak pernah ada masalah yang terjadi. Aku merasa
bahagia, mungkin karena dia memperlakukanku seperti kakakku bersikap. Itu yang
membuat aku “makin mencintainya” (yang tau hal ini hanya aku dan ketiga
sahabatku)
Tapi saat itu pula aku merasa sangat berdosa, aku adalah
pacar Nobita, sedangkan selalu dekat (bahkan menyukai) Suneo. Pasalnya mereka
adalah “SAHABAT”
Waktu itu aku berniat mengakhiri hubunganku dengan Nobita,
namun lagi2 dibenakku terlintas pertanyaan2 yang
menghalangiku untuk melakukan itu.
Ya Tuhan… :’(
Aku mengingat dengan baik, saat itu kencan pertamaku
dengan Nobita. Hari itu (malam jum’at itu) aku berniat mengakhiri semuanya. Aku
memulainya dengan pertanyaan2 kecil.
Ree#: yank, kamu pernah ga konflik sama siBe#
Bhe#: engga tuh, aku sama siBe temenan udah lama banget,
dari semenjak SMA
Ree: ouh,, hmm… :
)
Bhe: hmm (diam)
Kenapa
emanknya..??
Ree: kalo misalkan aku suka sama siBe gimana yank.?
Bhe: kamu suka sama siBe ??
Ree: misalkan sayang… : )
Bhe: kalo kamu suka sama siBe, kamu pacaran aja sana sama
dia… (dengan nada tenang)
Ree: kamu koq ga marah???
Bhe: buat apa marah, cewek kan banyak bukan kamu aja
Ree: berarti kamu ga saying sama aku? Kamu gamau
mempertahankan aku :’(
Bhe: bukan gitu juga
Bla blab la bla … (kesananya rahasia ya :P)
Kurang lebih seperti itulah pembicaraan kami malam jum’at
itu. Saat aku menatap matanya, niatku untuk memutuskannya aku urungkan. Mungkin
dia mencintaiku sungguh2 .
Semakin hari aku semakin dekat dengan Suneo, namun
perlahan aku juga mulai mencintai Nobita. Aku semakin tak mampu berpikir. Teman2ku
juga semakin memojokkanku dengan pertanyaan “kamu sayangnya sama siapa sih?”
****************************
aku memejamkan mataku.
Aku membandingkan antara Nobita dan Suneo.
Diantara mereka Suneo-lah yang (sepertinya) lebih
perhatian, lebih. Pokoknya lebih lebih deh dibanding Nobita.
Teman2ku juga dapat menyimpulkannya seperti
itu. Sejak saat itu aku benar2 yakin bahwa aku menyayangi Suneo.
Tapi aku tak pernah tahu apa yang harus aku lakukan karena aku tak ingin
menyakiti siapapun.
******************************
Sebenarnya aku pernah mencoba untuk melupakan dan
menjauhi Suneo, tapi aku sungguh2 tidak bisa. Disaat aku menjauh dia
malah mencariku.
Akupun benar2 tak sanggup jika harus jauh
dengannya.
Hari terakhirku di Yogyakarta aku habiskan bersama Suneo.
(jahat banget ya aku..?? aku anggap apa Nobita..???)
Entahlah, tapi aku hanya ingin mengikuti hatiku untuk
masalah ini. Walaupun aku tau caraku salah..
Aku menhabiskan 7jam hari terakhirku dengan Suneo,, dan
hanya beberapa menit saja dengan Nobita.
Oh My God,, ampuni aku.. :’(
Komentar
Posting Komentar