22 Januari 2016; 12:36am

Selamat malam, kau yang sempat kupanggil "kakak"
Bagaimana keadaanmu sekarang? Masihkah kau menjadi seorang pramuniaga disebuah minimarket kenamaan itu? Apa yang sedang kau lakukan detik ini? Bermpi dan tertidur pulas ditempat tidurmu, atau kau sedang menghabiskan sisa-sisa malam ini dengan rekanmu? Bekerja?
Ah, masih saja aku memborbardir dirimu dengan puluhan pertanyaan-pertanyaan konyol yg sebenarnya tidak begitu aku ingin dengar jawabannya.
Satu hal, aku masih merindukanmu.

Hampir saja aku lupakan;
Selamat ulang tahun, Kak. Meski aku tidak begitu yakin berapa umurmu sekarang. Aku tidak peduli. Yang ku tahu, kau semakin tua, dan sisa umurmu didunia ini semakin berkurang. Bersyukurlah jika sampai detik ini Tuhan masih memberikanmu napas didunia.
Tak lupa, ku aminkan segala doa-doa baik dan harapanmu dimasa depan.
Maaf, aku bukannya melupakanmu.
Sebenarnya, jauh-jauh hari aku sudah merencanakan untuk menulis surat ini.
Tapi belakangan, pekerjaanku sungguh menyita waktu dan pikiranku. Bahkan aku tak sempat memikirkan kesehatanku. Hingga akhirnya aku terbaring disini. Ditempat tidurku.
Aku fikir, ini hanya demam flu ringan biasa, tapi dokter bilang tekanan darahku tinggi, mencapai angka 150, dan ini disebabkan aku terlalu lelah beraktifitas, stress, dan kurang memperhatikan pola makanku.
Aku tahu, kau pasti tak peduli dan tak ingin tahu keadaanku.
Tak mengapa, aku hanya berharap hal yang sama tidak menimpamu.
Semoga Tuhan selalu melindungimu dan melindungi orang-orang yg kau sayangi.

Oiah, aku belum mendengar kabar tentang wanitamu. Sungguh, aku benar-benar ingin tahu, wanita beruntung seperti apa yg mampu menjatuhkan hatimu.
Apa kau akan menikah dalam waktu dekat?
Aku berharap, kau akan memberitahuku jika berita bahagia itu datang.

Masih banyak hal yg ingin aku tuliskan disini, tapi rasanya kepalaku benar-benar berat. Mataku tak sanggup lagi menatap layar ponsel ini.
Satu hal, ada seorang pria yang sedang dekat denganku dan ingin aku ceritakan padamu, tapi tidak sekarang.
Besok atau lusa, akan kuceritakan.

Untuk sekarang rasanya cukup. Selamat malam..

Kota angin, 22 Januari 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wong Jawa Nggone Semu, Sinamun ing Samudana, Sesadone Ingadu Manis

Rectoverso (Quote)

Nidji - Jangan Lupakan