Surat Yang Tak Pernah Sampai Pada Gadis Yang Tak Gadis

Hai Gadis,
Kemarin kukirimkan surat padamu
Tapi seperti rencana yang kadang tak mulus
Seperti pemikiran yang kadang tak sejalan dengan laku
Dan seperti janji yang kadang jadi abu
Ia kembali tanpa pernah sampai padamu

Kucoba memanggil merpati, kembalikan penaku padamu…

Hai gadis – gadisku,
Mengapa wajahmu murung
Dan tangismu pecah
Nafasmu memburu
Gigimu gemeretak ngilu

Hah?
Dia tak mau menikahimu?
Padahal telah kau serahkan mahkotamu
Tapi kan itu juga atas persetujuanmu?
Kenapa kini kau memaksanya membawa penghulu?

Kalau kau menikah hanya karena tak lagi gadis
Ingatlah tak semua roman berakhir manis
Jangan pernah memaksa dia menghalalkanmu
Meski berbuat haram sudah kau lakukan
Menikah tak sebercanda itu

Jika menikahimu tidak dari hatinya, jangan harap jiwanya akan selalu cinta
Tidak semua rasa bisa tumbuh dari biasa

Gadisku yang tak gadis,
Ingatlah pernikahan akan mempertaruhkan sisa usiamu
Salah langkah bisa membuat khilaf setahunmu berakhir dengan neraka seratus tahun
Bersabarlah
Maafkan dirimu atas kesalahan yang sudah kau buat
Jika dia memang tak ingin, tinggalkan

Berhentilah meneror hanya untuk dinikahi,
Ingatlah kau juga punya andil dalam khilaf nikmatmu,
Optimislah tak semua laki-laki mengagungkan mahkota
Seperti halnya tak semua orang hidup berambisi kaya

Jika kau hanya cemas karena kau tak lagi gadis, siapkah engkau jika akhir tragis mengantarmu menjadi janda?

@bubukmilo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wong Jawa Nggone Semu, Sinamun ing Samudana, Sesadone Ingadu Manis

Rectoverso (Quote)

Nidji - Jangan Lupakan