I'm back ...

Selamat pagi ...
Semoga disana dirimu dan keluargamu senantiasa dalam keadaan baik-baik saja.
Seperti hari kemarin, aku masih merindukanmu, Mas. Masih berharap hari itu akan datang. Hari dimana Tuhan mempertemukan kita lagi. Semoga.

Mas, apa kau lupa hari jadiku? Beberapa hari yang lalu aku baru saja merayakan hari jadi ku yang ke-20. Tidak inginkah dirimu memberi ucapan selamat serta do'a-do'a baik? Atau sekedar basa-basi kah?
Di tahun pertama perpisahan kita aku masih mendapatimu mengucap "selamat ulang tahun" untukku, kata-kata puitis beserta do'a baik kau panjatkan kepada Tuhan.
Tapi tidak untuk tahun ini.
Terasa menyedihkan memang, membuat semuanya menjadi biasa saja, nothing special.
But it's ok. Hidupku tetap berjalan walau tanpa ucapan selamat ulang tahun darimu.

Waktu berjalan begitu cepat memang, empat tahun berlalu dan rasanya aku maaih belum bisa melupakanmu. I don't know why.
Padahal barangkali hidupmu disana baik-baik saja, dan bahkan kau sudah tak mengingat siapa diriku.
Pertanyaan itu selalu berkeliaran dibenakku. Masih belum kutemukan apa jawabnya.
"Mengapa sampai saat ini aku masih belum bisa melupakanmu"

Apa yang membuatmu begitu istimewa untuk dikenang?

Seorang teman pernah berkata padaku; "barangkali ada sesuatu diantara kalian yang belum sempat terselesaikan, atau bisa jadi dirinya selalu mengingatmu dan itu membuat hatimu selalu mengingatnya. Seperti telepati, atau ikatan bathin. Mungkin?"

Kemudian aku memikirkan, apa yang belum kita selesaikan? Aku tidak yakin. Tapi bukankah semuanya sudah selesai? Kita bahkan menyelesaikan apa yang belum kita mulai.
Atau mungkin benar dirimu disana masih mengingatku, memikirkanku, kemudian hati ini bisa merasakannya, seperti ikatan bathin? Ah, aku denganmu tidak mempunyai hubungan darah. Aku tidak percaya itu.

Bahkan Ayahku pun ikut bicara tentang ini; "Jodoh, siapa yang tahu?
Barangkali esok lusa Tuhan berkehendak mempertemukan kalian. Jangan berhenti mendo'akan. Tidak membuatmu rugi mendo'akan seseorang."

Terdengar konyol memang.
Lupakan hal itu.
Beberapa waktu lalu, aku menyempatkan pergi ke bioskop untuk menonton Film.
Film yang memang sudah aku tunggu dari semenjak short film nya muncul di TV.
Ada Apa Dengan Cinta 2.
Tidak, aku tidak sedang ingin mereview filmnya hahaha.
Dari awal aku memang sudah tertarik dengan film ini. Terlebih di tahun 2002 ending film ini bercerita tentang sepasang yang saling cinta, dan namun belum sempat saling mengungkapkan dan terpaksa harus berpisah.
Untuk waktu yang lama.
Dan semenjak film ke-2 ini muncul, aku semakin penasaran. Terlebih hampir 80% scene di ambil di Yogyakarta.
Mungkin kamu paham.
Dan setelah menonton filmnya aku selalu berharap kelak aku akan menemukanmu seperti Cinta yang menemukan Rangga.
Tapi aku sadar, this is ain't a movie, this is ain't a fairy tale. Dan kisah ini tak mungkin bisa seperti itu.

Hmm, baiklah. Aku rasa hari ini cukup.
Lain kali aku lanjutkan menulis surat untukmu.
Baik-baik disana, miss you so much ..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wong Jawa Nggone Semu, Sinamun ing Samudana, Sesadone Ingadu Manis

Rectoverso (Quote)

Nidji - Jangan Lupakan