Sahabat, aku merindukanmu

ada hal yang tak bisa begitu saja dihilangkan dari hati dan pikiran, mengabaikannya,atau berpura-pura seolah tak terjadi apa-apa rasanya tidak mungkin. Mustahil sekali.

Berulang kali aku memikirkannya, hal apa yang sudah kulakukan sampai begitu mengecewakan hati sahabatku sendiri. Ya.. Dia masih sahabatku.Mungkin ada banyak hal yang justru sudah aku lakukan, yang melukainya. Hingga tak mampu sedikitpun termaafkan. Dan aku tidak menyadarinya.

Kapanpun itu, dimanapun itu.. Jika kau membaca ini,mungkin kau akan menyadarinya.
Aku merindukanmu, teman.

Mungkin kini sudah berbeda, tapi aku masih tetap Retno yang dulu. Dan dirimu masih tetap sahabatku.

Aku mungkin terlalu malu untuk menemuimu, karena dirimu saja enggan menemuiku, menghubungiku, bahkan sekedar mengangkat telpon dariku.Ketahuilah, itu begitu menyakitkan.

Entah apa yang kau fikirkan saat membaca ini. Merindukanku atau sama sekali tak mengingatku..

17 tahun mungkin tak berarti apapun untukmu, tapi bagiku kau lebih dari sekedar teman, lebih dari sekedar sahabat.

Entah apa yang kau fikirkan saat membaca ini.
Mungkin suamimu, keluargamu, siapapun yang mengenalku menganggap aku buruk bagimu,
ketahuilah,
Aku masih ingin berbagi bahagia denganmu..

Maaf untuk beribu kesalahan yang pernah kulakukan.. Yang pernah ku abaikan..

Aku selalu mendo'akan yang terbaik untukmu..
Maaf...
aku hanya belum berani menemuimu ..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wong Jawa Nggone Semu, Sinamun ing Samudana, Sesadone Ingadu Manis

Rectoverso (Quote)

Nidji - Jangan Lupakan