Bimbang

Bimbang.
Yaps, satu kata yang pas untuk menggambarkan perasaanku sekarang.
Bimbang, karena beberapa waktu belakangan teman-temanku mulai meninggalkanku dan memulai hidup barunya, juga dalam waktu dekat temanku yang lain akan ikut menyusul. Ditambah paman, bibi, juga nenekku terus menghantam pikiranku dengan pertanyaan "kapan nikah?"

Baiklah, sebenarnya aku tidak ingin tergesa-gesa untuk memutuskan melepas masa lajangku, pun tidak ingin menunda-nunda jika memang sudah dipertemukan. Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan. Aku yang masih kekanak-kanakkan, aku yang belum bisa masak, dan keadaanku yang sebenarnya.
Aku tidak ingin, jika kelak suamiku menyesal telah menikahiku, atau kecewa atas apa yg ia dapatkan dariku.
Aku ingin dia yang benar-benar mencintaiku tulus apa adanya.
Tapi, adakah?

Selama ini, aku masih terus menjalani siklus pacaran-putus-pacaran-putus dan itu sungguh melelahkan.
Ayolah, usiaku sekarang tak muda lagi.

Tapi memang saja Tuhan belum mempertemukannya, atau aku yang masih enggan melupakan Si Dia.

LUPAKAN!

Jadi bagaimana?

Ada beberapa pria yang sungguh datang disaat yang tidak tepat. Benar-benar tidak tepat.
Lantas aku bingung, apa yang harus aku lakukan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wong Jawa Nggone Semu, Sinamun ing Samudana, Sesadone Ingadu Manis

Rectoverso (Quote)

Nidji - Jangan Lupakan