Tentang Semua

Saat malam datang, kesunyian semakin terasa.
Menatap langit-langit, merenungkan kehidupan.
Merasakan angin yang berhembus, dingin yang menerpa.
Seperti ada roh yang memelukku, aku harap itu dia.
Ahh.. itu tak mungkin :(
Malam, sepertinya hari ini sangat panjang, lelah, aku ingin cepat datang pagi. Melihat mentari indah bersinar dengan cahayanya yang membuat tenang dan damai, tapi kini yang kurasa sunyinya malam sangat kejam!
Karena dimalam datang ingatanku tentang dirinya semakin terasa.
Ya.. memang,

"waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi mereka yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu singkat bagi yang bahagia"

 Tak ada yang salah dengan pernyataan itu, sangat ku akui itu semua benar. Cinta yang kudapatkan dulu dengan mudahnya, dan kurasakan selalu kebahagiaan, yang aku beranggapan semua orang takkan bisa merasakan kebahagiaan ini!
HANYA AKU DAN DIRINYA!
Tapi, memang semua ini sudah jalannya. Tak bisa kupungkiri semuanya sudah terjadi, dan benar-benar telah terjadi!
"Cinta adalah tamu yang selalu datang tanpa undangan, tapi kepergiannya tidak pernah diharapkan. Dan sesungguhnya hati akan merasa memiliki cinta apabila cinta itu telah pergi"

 Ada sedikit yang salah dalam kata-kata itu, yang kurasakan, aku memiliki cinta saat dia masih ada sampai dia kini telah pergi menjauh. Sulit memang untuk menghadapi kenyataan ini, tapi aku selalu ingin "jadi bambu yang mampu bertahan melengkung melawan terpaan angin"

Saat menatap daun-daun yang jatuh dengan mudahnya meninggalkan batang pohon yang selama ini setia menunggunya sampai dia tumbuh, kemudian rela melepaskan dengan ikhlas saat daun itu jatuh karena musim kemarau atau karena terpaan angin yang sangat kuat. Tidak pernah kulihat pohon itu bersedih, menangisi kepergian daun-daun yang berjatuhan dan pohon itu masih tetap semangat meneruskan hidup dengan menumbuhkan daun-daun yang baru.
Mungkin pohon itu bersedih, hanya saja ia menutupi kesedihannya. Pohon itu seperti orang yang berjiwa besar.

"Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati, satu hati menangis dan yang satu lagi bersabar"

Sangat terpikir olehku, aku ingin hidup ini berubah, aku ingin membenahi semua yang telah hancur. Karena "Perubahan adalah kata lain untuk berkembang atau mau belajar. Dan, semua mampu melakukannya jika berkehendak"

Manusia memang selalu sadar, ketika ia sedang benar-benar terpuruk, kemudian kembali berfikir dengan keterpurukan, aku tahu itu. Tapi "Kita tidak bisa mengubah masa lalu, kita tak bisa mengubah sesuatu yang tak bisa dihindari. Satu hal yang bisa kita lakukan adalah berpegang pada tali yang kita punya. Dan itu adalah perilaku yang benar" 



source: Zahra Nurda Ali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wong Jawa Nggone Semu, Sinamun ing Samudana, Sesadone Ingadu Manis

Rectoverso (Quote)

Nidji - Jangan Lupakan