Sudah Siapkah Aku Menikah?

Dulu waktu jaman SMA aku pernah punya keinginan untuk menikah muda. Pikirku, biar anakku ntar kalau cewek gak kalah cantik sama bundanya. Kalau cowok aku diajak jalan aja masih pantes.
Dulu akupernah punya keinginan yang menggebu untuk segera menikah, khayalan-khayalan setelah menikah, keinginan punya rumah seperti apa, keinginan punya anak berapa, bulan madu dimana. Ahh, semuanya terasa indah jika hidupku berujung dengannya.
Apalagi pas liat akad nnikahnya Intan langsung didepan mata. Aku bisikin ke Ulfah "kapan yah aku kayak gitu?" Hahahaa aku sama Ulfah sampe ngakak ga berhenti-berhenti.
Tapi sekarang, setelah hubungan ini naik menjadi "bukan hubungan sederhana" lagi. Bukan sekedar hubungan antara aku dengan dia, tapi dengan keluarga masing-masing. Hubungan yang semakin pasti, namun semakin kesini semakin tidak siap.
Aku tidak yakin.
Aku berfikir, aku masih punya tanggung jawab. Adik dan keluargaku.
Buat apa Papap sama Mamah banting tulang buaut hidup aku, sekolah aku, kalau pada akhirnya aku tanpa membalas apapun dan kehidupan mereka tidak berubah. Lalu aku menikah, ikut suamiku kelak, meninggalkan mereka.
Iya kalau suamiku kelak bisa memenuhi balas budiku untuk mereka, kalau tidak???
Kalau akupun ternyata harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhanku sendiri dan anak-anakku kelak???
Lalu??? Buat apa???
Ya, itu salah satu alibi sekaligus alasan kalau aku semakin tidak siap.

"Aku menyesal menikah muda..."
"Aku menyesal menikah sama dia..."
"Aku menyesal kenapa baru ketemu kamu setelah aku menikah.."
Aku gak mau itu. Apalagi tentang perceraian. Lalu, kalau sekarang aku tidak yakindan kemudian aku menikah? Apa yang terjdai? :O

"Menikah itu nikmat"
"Enaknya nikah itu sebulan pertama, selanjutnya.. Berat."
"Nikah itu 1 hari pertama adalah surga, dan selanjutnya neraka..."
Jangan sampe daaah, amit-amit..

Nyimak catatan "menikah itu memuliakan sunnah". Iya bener, tapi tetep. Nikah itu butuh persiapan ilmu, yakin, tekad, komitmen, siap dengan segala konsekuensinya, finansial, blablabla...
Hufth :/
Jadi ?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wong Jawa Nggone Semu, Sinamun ing Samudana, Sesadone Ingadu Manis

Rectoverso (Quote)

Nidji - Jangan Lupakan